Kiat Bersiasat

KYATMAJA LOOKMAN, DIREKTUR OPERASIONAL PT LOOKMAN DJAJA

Kiat Bersiasat

Volume, lokasi pengiriman dan utilitas truk dimaksimalkan. Kiat sukses di bisnis angkutan.

Untuk tahun 2015, tantangannya ditambah satu kondisi lagi, yaitu dicabutnya subsidi BBM yang mengakibatkan  harga bahan bakar mengalami peningkatan. Sebagian dunia usaha menganggap kenaikan BBM bukan persoalan, tetapi ada sebagian lain yang menjadikannya sebagai masalah

Bagi Kyatmaja Lookman, Direktur Operasional PT Lookman Djaja, tahun depan tetap menjadi tahun yang prospektif, terutama untuk bisnis angkutan logistik seperti usaha yang ditekuninya. Diterapkannya Pasar Bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan, akan banyak perusahaan logistik dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. "Mereka membutuhkan perusahaan angkutan seperti kami," kata Kyatmaja Lookman.

Terkait naiknya BBM, biaya operasional memang lebih tinggi, tapi Kyatmaja punya kiat mengatasinya. Caranya memperbesar volume angkut dan memaksimalkan area kosong di dalam truk, agar lebih banyak barang yang bisa dibawa sehingga kenaikan biaya bahan bakar bisa ditutupi.

Untuk merealisasinya, Kyatmaja akan berbagi kiat dengan seluruh klien yang menggunakan jasa angkutannya. Klien diarahkan agar selalu mengirim barang dengan volume yang maksimal sehingga biaya angkut menjadi efisien. "Dengan begitu, ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak," katanya.

Lokasi pengiriman dan proses bongkar muat juga akan ditata ulang agar efektif. Jika pengiriman banyak ke arah Jawa Timur, lokasi pengiriman idealnya di sekitar Bekasi. Jika banyak ke arah Sumatera, lokasi pengiriman sebaiknya di daerah Tangerang. Semaksimal mungkin truk pengiriman tidak melewati Jakarta. Selain macet, pembatasan waktu operasional truk dari jam 10 malam-5 pagi akan menurunkan utilitas kendaraan. Untuk proses bongkar muat, waktu akan dipersingkat. Proses yang lama akan menurunkan utilitas kendaraan.

Sebagai contoh truk di Jakarta, karena kemacetan sekarang cuma bisa 14-20 trip, dulu 25-30 trip. Bila dapat dipersingkat, jumlah trip bisa ditingkatkan

Untuk menunjang kelancaran bisnisnya, Lookman Djaja saat ini memiliki sekitar 250 unit truk kategori besar. Jika ditambah dengan truk ringan kategori 2 jumlahnya mencapai 280 unit. Sepertiga di antaranya merupakan truk produksi Hino.

Berdasarkan pengalaman Kyatmaja memimpin perusahaan, truk Hino paling dapat diandalkan dan paling sedikit masalahnya. Truk Hino dapat menembus rute-rute ekstrim seperti wilayah Bengkulu, padahal truk mereka yang lain tidak dapat melaluinya. Selain minim permasalahan, Kyatmaja menyebut respon APM Hino dalam layanan purna jual juga baik. "Singkatnya, truk Hino paling siap diajak kerja setelah dibeli," tegas Kyatmaja.

Beberapa model truk Hino yang dimiliki Lookman Djaja di antaranya Hino 500 Ranger seperti Tractor Head SG 260 J, FG 215 JP, FL 235 JW dan FG 235 TH. Ada juga truk kategori 2 dari Hino Dutro.

Lookman Djaja merupakan perusahaan keluarga di bidang ekspedisi angkutan darat yang berdiri tahun 1985 di Surabaya. Rute tujuan yang dilayani mencakup area Jawa, Bali dan Sumatera. Perusahaan ekspedisi ini memiliki dua kantor representatif, di Jakarta dan Surabaya. Untuk fasilitas pangkalan, Lookman Djaja memiliki beberapa lokasi yang terletak di Surabaya dan Semarang.

Mayoritas klien Lookman Djaja bergerak di bidang consumer goods, fast moving consumer goods (FMCC), elektronik dan garmen. Beberapa nama besar yang menjadi klien Lookman Djaja di antaranya Sampoerna, P&G, Sharp Electronics, Toshiba, Coca Cola, Forisa (Pop Ice), Toto Toilets dan Matahari.

Keberhasilan Lookman Djaja di bidang usaha angkutan, tak lain karena kemampuannya membaca dan menyiasati pasar, seperti kiat Kyatmaja dalam menghadapi tantangan bisnis angkutan tahun depan. 

Untuk pemesanan call Rino Hino di no Hp: 0818-727690 / 0812-99023578 dan email : hinosalesteam@gmail.com. 

Dapatkan free service 2 Tahun atau 60.000 km untuk setiap pembelian unit truck Hino anda.