REVITALISASI TRUK: Dibutuhkan Anggaran Rp30 Triliun / REVITALISATION TRUCK: Budget Rp30 Trillion Needed

REVITALISASI TRUK: Dibutuhkan Anggaran Rp30 Triliun Herdiyan Kamis, 11 Oktober 2012 | 20: 19 WIB JAKARTA: Program revitalisasi truk dan head truckdiperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp30 triliun. Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia, kendaraan yang perlu direvitalisasi antara lain angkutan barang 25.000 unit selama 2012— 2015, peremajaan sekitar 4.000 unit truk 2012— 2014. Total nilai investasi Rp30 triliun tersebut terdiri dari Rp25 triliun untuk 25.000 truk kontainer dan Rp5 triliun untuk angkutan pangan. Kadin mendesak truk dan head truck bisa segera direvitalisasi untuk menekan biaya logistik yang masih tinggi saat ini. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsyir Mansyur mengatakan transportasi darat menjadi salah satu moda transportasi yang menimbulkan biaya logistik tinggi. Oleh karena itu, transportasi itu perlu mendapatkan perhatian pemerintah. Menurutnya, sejumlah pola pembiayaan diharapkan memperoleh subsidi pemerintah, seperti bea masuk, PPN, PPh 0% , Bea Balik Nama ( BBN) 2, 5% , bunga bank 5% , dan uang muka 10% . “ Kita harapkan, biaya logistik bisa terus turun dari 17% ke 10% . Pada tahun depan, semoga turun lagi. Peringkat logistik Indonesia turun drastis dari 75 menjadi 59, ” kata Natsyir dalam jumpa pers, Kamis ( 11/ 10/ 2012) . Pihaknya mendesak pembentukan tim kecil yang akan membahas secara rinci soal masukan sejumlah pihak terkait, yakni pengusaha dan pemerintah, terhadap permasalahan angkutan darat. Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan pemerintah berharap agar revitalisasi tersebut bisa selesai dalam waktu 2 tahun. Hal yang terpenting adalah memperoleh kendaraan yang murah dengan teknologi yang tepat. Apabila sudah direvitalisasi, maka truk bisa bergerak dengan kecepatan cukup sehingga jalannya tidak perlu dialihkan. Dia menegaskan pergerakan logistik harus diberikan jalur khusus agar tingkat mobilitasnya semakin tinggi. “ Pergerakan angkutan barang paling tidak ada regulasi yang membebani dibandingkan dengan angkutan orang. Itu salah satu bentuk dukungan kita agar distribusi logistik bisa baik. Prinsipnya, industri harapkan lebih besar, murah, dan cepat, , ” jelasnya. Senior Trade Specialist Multi Donor Fund for Trade and Investment Climate ( MDFTIC) Unit World Bank Henry Sandee mengatakan biaya angkut barang di Malaysia dan Indonesia berbeda, setelah pihaknya melakukan studi banding. Dia mencontohkan untuk logistik sepanjang 55 km, di Indonesia membutuhkan biaya US$ 550, sedangkan di Malaysia hanya US$ 300. Oleh karena itu, apabila truk berhasil direvitalisasi, maka itu dinilai akan membantu mengurangi tingginya biaya logistik. “ Setidaknya bisa mencapai 30% , ” ungkapnya. Menurutnya, Spanyol berhasil merevitalisasi angkutan daratnya dalam waktu 5 tahun. Di Spanyol, semua truk lama sudah tidak digunakan lagi. “ Untuk kirim satu kontainer dari Jakarta ke Singapura hanya US$ 185, sementara dari Jakarta ke Padang US$ 600. Memang ada sejumlah faktor yang memengaruhi logistik, seperti ukuran kapal dan kondisi pelabuhan, ” tuturnya.( Foto: Bisnis) ( msb) Untuk pemesanan silahkan hubungi kami dialamat email : hinosalesteam@ gmail.com atau hino_ rino@ yahoo.co.id Anda juga bisa kontak kami jika ingin konsultasi lebih lanjut dengan saudara Rino Hino di no Hp: 0818-727690 / 021-32676772